Oli rantai sepeda dan oli rantai sepeda motor dapat digunakan secara bergantian, karena fungsi utama oli rantai adalah untuk melumasi rantai guna mencegah keausan rantai akibat berkendara dalam jangka waktu lama.Kurangi masa pakai rantai.Oleh karena itu, oli rantai yang digunakan di antara keduanya dapat digunakan secara universal.Baik itu rantai sepeda maupun rantai sepeda motor harus sering diminyaki.
Lihatlah sekilas pelumas ini
Secara kasar dapat dibagi menjadi pelumas kering dan pelumas basah
pelumas kering
Pelumas kering biasanya menambahkan zat pelumas pada suatu jenis cairan atau pelarut sehingga dapat mengalir di antara pin rantai dan roller.Cairan tersebut kemudian menguap dengan cepat, biasanya setelah 2 hingga 4 jam, meninggalkan lapisan pelumas yang kering (atau hampir kering seluruhnya).Jadi kedengarannya seperti pelumas kering, tapi sebenarnya masih disemprotkan atau dioleskan ke rantai.Aditif pelumasan kering yang umum:
Pelumas berbahan dasar Lilin Parafin cocok digunakan di lingkungan kering.Kerugian dari parafin adalah ketika mengayuh, ketika rantai bergerak, parafin memiliki mobilitas yang buruk dan tidak dapat memberikan efek pelumasan pada rantai yang dipindahkan pada waktunya.Pada saat yang sama, parafin tidak tahan lama, sehingga pelumas parafin harus sering diminyaki.
PTFE (Teflon/Polytetrafluoroethylene) Fitur terbesar Teflon: pelumasan yang baik, tahan air, tidak terkontaminasi.Biasanya bertahan lebih lama dibandingkan pelumas parafin, namun cenderung mengumpulkan lebih banyak kotoran dibandingkan pelumas parafin.
Pelumas “Keramik” Pelumas “Keramik” biasanya adalah pelumas yang mengandung keramik sintetis boron nitrida (yang memiliki struktur kristal heksagonal).Terkadang ditambahkan ke pelumas kering, terkadang ke pelumas basah, namun pelumas yang dipasarkan sebagai “keramik” biasanya mengandung boron nitrida yang disebutkan di atas.Pelumas jenis ini lebih tahan terhadap suhu tinggi, namun untuk rantai sepeda umumnya tidak mencapai suhu yang terlalu tinggi.
Waktu posting: 09-Sep-2023